evil-world.com – Importir Licik Coba Bodohi Purbaya jadi sorotan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ungkap praktik curang underinvoicing barang impor, di mana harga barang Rp 117 ribu dicantumkan Rp 50 juta di faktur untuk hindari pajak, picu potensi kerugian negara Rp 220 juta per kontainer. Purbaya sebut “mereka pikir saya bodoh”, minta Bea Cukai selidiki perusahaan terkait. Artikel ini ulas, kronologi, praktik, dampak, respons, X (14 November 2025, 09:00 WIB).
Kronologi Temuan Purbaya
Pertama-tama, Purbaya inspeksi pelabuhan Tanjung Mas Semarang, temukan kontainer underinvoicing. Selain itu, barang impor dicantumkan harga tinggi, tapi sebenarnya murah. Dengan demikian, “salah perhitungan” alasan importir terbongkar.
Praktik Underinvoicing Curang
Selanjutnya, importir akali harga: barang Rp 117 ribu dicatat Rp 50 juta, hindari cukai tinggi. Selain itu, rapi satu jenis barang agar hitung jumlah pas. Untuk itu, dilakukan malam hari. Dengan demikian, Importir Licik Coba Bodohi Purbaya pajak hilang Rp 220 juta/kontainer.
Dampak Kerugian Negara
Lebih lanjut, praktik ini rugikan APBN triliunan. Selain itu, distorsi pasar lokal. Untuk itu, industri tekstil, elektronik tertekan. Dengan demikian, Importir Licik Coba Bodohi Purbaya ekonomi.
Respons Purbaya: Selidiki dan Hajar
Kemudian, Purbaya ultimatum: “Jangan main-main, awas!” Selain itu, suruh Bea Cukai datangi perusahaan. Untuk itu, blacklist importir nakal. Dengan demikian, Importir Licik Coba Bodohi Purbaya tegas.
Prospek Pengawasan Impor
Terakhir, Kemenkeu tingkatkan inspeksi pelabuhan. Selain itu, OSS digital cegah curang. Untuk itu, #PurbayaAntiCurang viral X. Dengan demikian, Importir Licik Coba Bodohi Purbaya pelajaran.
Kesimpulan
Importir Licik Coba Bodohi Purbaya underinvoicing terbongkar. Oleh karena itu, pajak aman. Dengan demikian, Bea Cukai hajar. Pantau!
