Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional, Taj Yasin Dorong Wisata Edukasi Budaya

evil-world.com – Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, kini resmi jadi Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional melalui Surat Keputusan Kementerian ESDM Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 pada 7 Mei 2025. Penetapan ini diserahkan secara simbolis kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen pada 24 September 2025 di Kantor Gubernur Semarang. Taj Yasin dorong pengembangan wisata edukasi dan budaya untuk angkat potensi ekonomi, sekaligus jaga kelestarian alam dan tradisi lokal. Artikel ini ulas proses penetapan, dorongan Taj Yasin, serta peluang wisata berkelanjutan di Dieng.

Proses Penetapan Geopark Nasional Dieng

Penetapan Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional hasil kerja sama panjang antara Pemkab Wonosobo, Banjarnegara, dan Pemprov Jawa Tengah dengan Kementerian ESDM. Kepala Badan Geologi ESDM Muhammad Wafid serahkan salinan SK tersebut, tekankan Dieng sebagai “permata” dengan 23 situs warisan geologi seperti Kawah Sikidang dan Telaga Warna. Selain itu, ada 8 situs keanekaragaman hayati (biosite) seperti Gunung Prau dan domba Wonosobo, serta 9 situs keragaman budaya termasuk Candi Arjuna dan rumah khas Dieng.

Geopark ini juga dukung destinasi pendukung seperti Kebun Teh Tambi dan fasilitas panas bumi PT Geodipa Energi. Wafid harap ini jadi pedoman pengelolaan berkelanjutan, dengan fokus konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, Dieng berpotensi jadi Geopark UNESCO Global (UGG) di masa depan, tingkatkan daya tarik internasional.

Dorongan Taj Yasin untuk Pengembangan Wisata

Taj Yasin, atau Gus Yasin, sambut baik penetapan ini dan dorong Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional jadi pusat wisata edukasi dan budaya. Ia tekankan pengembangan pariwisata, pertanian, pendidikan, penelitian, dan konservasi untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Wisata kita bisa angkat, kebudayaan kita bisa angkat, juga wisata untuk para peneliti,” ujarnya, ajak semua pihak jaga situs geologi, hayati, dan budaya bersama-sama.

Gus Yasin harap Dieng datangkan peneliti domestik dan mancanegara, sekaligus dukung 11 program prioritas Ahmad Luthfi-Taj Yasin seperti wisata dan lingkungan. Ia ingatkan keseimbangan antara pelestarian dan ekonomi, agar warisan tak benda seperti ruwatan rambut gimbal dan Tari Topeng Lengger tetap hidup. Untuk itu, koordinasi antar daerah jadi kunci sukses.

Potensi Wisata Edukasi dan Budaya di Dieng

Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional buka peluang wisata edukasi melalui situs geologi seperti kerucut vulkanik Sikunir, yang ajar pengunjung tentang vulkanisme aktif. Wisatawan bisa ikut tur penelitian hayati di Telaga Warna atau eksplorasi biosite Gunung Prau, sambil pelajari ekosistem unik domba Batur. Situs budaya seperti Kompleks Candi Arjuna tawarkan pengalaman sejarah Hindu-Buddha, dikombinasi tradisi lokal untuk wisata autentik.

Pengembangan ini dorong ekonomi masyarakat melalui homestay, kerajinan, dan kuliner khas seperti kentang Dieng. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat sebut ini amanah untuk pariwisata berkelanjutan, tingkatkan pendapatan tanpa rusak alam. Dengan demikian, wisata edukasi bisa tarik 1 juta pengunjung tahunan, sejalan target Pemprov Jateng.

Tantangan dan Strategi Pelestarian

Meski potensial, Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional hadapi tantangan seperti erosi tanah, sampah wisatawan, dan konflik lahan pertanian. Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana tekankan kolaborasi daerah untuk jaga warisan. Strategi: Bangun infrastruktur ramah lingkungan, edukasi komunitas, dan monitoring situs melalui aplikasi digital.

Taj Yasin sarankan program pelatihan warga jadi pemandu wisata edukasi, agar manfaat ekonomi merata. Selain itu, kolaborasi dengan universitas untuk riset hayati kurangi tekanan eksploitasi. Untuk itu, anggaran provinsi alokasikan Rp50 miliar untuk pengembangan awal.

Dampak Ekonomi dan Sosial Jangka Panjang

Penetapan ini proyeksikan tingkatkan PDB Jateng hingga 2% melalui wisata, ciptakan 5.000 lapangan kerja di sektor homestay dan guide. Dampak sosial: Generasi muda pelajari kearifan lokal, kurangi migrasi desa, dan perkuat identitas budaya. Dieng jadi model geopark nasional, inspirasi daerah lain seperti Rinjani.

Taj Yasin yakin, dengan pengelolaan tepat, Dieng capai status UGG dalam 3-5 tahun. Dengan demikian, dorongannya untuk wisata edukasi dan budaya jadi fondasi pembangunan berkelanjutan.

Kesimpulan

Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional tandai era baru bagi Jawa Tengah, dengan Taj Yasin dorong pengembangan wisata edukasi dan budaya untuk kesejahteraan bersama. Dari situs geologi hingga tradisi rambut gimbal, Dieng tawarkan pengalaman holistik yang jaga alam sambil angkat ekonomi. Kolaborasi semua pihak krusial agar potensi ini tak sia-sia—ayo kunjungi Dieng dan rasakan keajaibannya!

Share: Facebook Twitter Linkedin