China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang: Saham AS Melonjak 2025
Kebijakan China dan Reaksi Pasar
evil-world.com – China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang menjadi berita besar pada 9 Oktober 2025, setelah Kementerian Perdagangan China mengumumkan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth elements/REE) untuk mengamankan pasokan domestik. Kebijakan ini, yang membatasi ekspor hingga 30% dari kuota tahunan, memicu lonjakan saham emiten AS seperti MP Materials dan Lynas Rare Earths hingga 10%. Selain itu, China menguasai 90% produksi REE global, bahan krusial untuk baterai EV, smartphone, dan militer. Oleh karena itu, artikel ini mengulas China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang, dampaknya pada saham AS, dan implikasi untuk rantai pasok 2025.
Kebijakan Ekspor Logam Tanah Jarang China
Latar Belakang Pembatasan
China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang bertujuan menjaga pasokan untuk industri domestik seperti EV dan semikonduktor, menurut pernyataan resmi Kementerian Perdagangan. Selain itu, pembatasan ini merespons tekanan AS melalui undang-undang NDAA 2025 yang batasi impor REE dari China. Akibatnya, ekspor REE turun 25% pada Q3 2025. Dengan demikian, kebijakan ini melindungi kepentingan nasional China.
Jenis Logam Tanah Jarang yang Dibatasi
REE seperti neodymium, praseodymium, dan dysprosium untuk magnet permanen dibatasi ekspornya. Selain itu, kuota tahunan dikurangi dari 60.000 ton menjadi 42.000 ton. Oleh karena itu, industri global terdampak.
Lonjakan Saham Emiten AS
MP Materials dan Lynas Rare Earths Naik 10%
Saham MP Materials (AS) melonjak 10% ke US$18,5 pada 9 Oktober 2025, setelah China perketat ekspor. Selain itu, Lynas (Australia) naik 8% ke A$7,2, sebagai pemasok REE alternatif. Akibatnya, investor beralih ke emiten non-China. Dengan demikian, China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang mendorong diversifikasi pasokan.
Dampak pada Saham Tesla dan Apple
Saham Tesla turun 2% karena ketergantungan pada REE untuk baterai. Selain itu, Apple, yang gunakan REE di iPhone, turun 1,5%. Oleh karena itu, perusahaan teknologi AS terdampak negatif jangka pendek.
Dampak pada Rantai Pasok Global
Krisis Baterai EV dan Teknologi
REE krusial untuk magnet motor EV, yang 80% bergantung China. Selain itu, pembatasan ini tingkatkan biaya produksi 15-20%. Akibatnya, harga EV naik, menurut analis BloombergNEF. Dengan demikian, China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang memicu krisis pasokan.
Upaya Diversifikasi Pasokan
AS dan Australia tingkatkan produksi REE, dengan MP Materials target 40.000 ton pada 2026. Selain itu, Indonesia mulai eksplorasi REE di Sulawesi. Oleh karena itu, diversifikasi menjadi strategi jangka panjang.
Respons Pemerintah dan Industri
Tindakan AS dan Eropa
AS melalui CHIPS Act 2025 alokasikan US$1 miliar untuk tambang REE domestik. Selain itu, Eropa luncurkan Critical Raw Materials Act untuk kurangi ketergantungan China. Akibatnya, investasi global REE naik 25%. Dengan demikian, kebijakan China mendorong kemandirian.
Strategi Indonesia
Indonesia, dengan cadangan REE terbesar ke-4 dunia, tingkatkan eksplorasi di Sulawesi. Selain itu, Kemen ESDM target produksi 10.000 ton pada 2027. Oleh karena itu, China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang membuka peluang bagi RI.
Penutup
China Perketat Ekspor Logam Tanah Jarang memicu lonjakan saham AS seperti MP Materials, tapi tekan industri EV global. Dengan diversifikasi pasokan dan investasi, dampak negatif bisa diminimalkan. Oleh karena itu, 2025 menjadi tahun transisi rantai pasok REE. Dengan demikian, Indonesia punya peluang besar di sektor ini!
