Festival Mbok Sri Delanggu Klaten 2025: Budaya Tani 3 Hari


evil-world.com – Festival Mbok Sri Delanggu edisi ke-8 di Desa Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, gelar 5-7 September 2025, tema “Seni Bertahan Petani”. Digagas Sanggar Rojolele sejak 2017, acara ini angkat isu pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, gotong royong dan budaya tani terlestari. Oleh karena itu, berikut ulasan Festival Mbok Sri Delanggu, jadwal, dan makna, diadaptasi dari siaran pers Eksan Hartanto.

1. Festival Mbok Sri Delanggu: Tema dan Makna

Festival Mbok Sri Delanggu tema “Seni Bertahan Petani” ungkap ketidakpastian ekonomi dan minim dukungan. Sementara itu, Eksan Hartanto: “Bertani seni bertahan.” Selain itu, petani rentan urbanisasi. Sebagai contoh, festival kendaraan isu. Dengan kata lain, pemberdayaan akar rumput. Meski begitu, gotong royong kunci. Berikutnya, cek Klaten Kab.

2. Jadwal Hari Pertama: 5 September

Festival Mbok Sri Delanggu hari 1: Umbul Donga Dzikir Mocopat Njeng Sunan (19.00-20.30 WIB), Pembukaan Pameran Foto “Muter Kaya Rodha” feat. Pleidoi (21.30-23.00 WIB), Layar Tancap Warga (21.30-23.00 WIB). Sementara itu, pembukaan budaya. Selain itu, foto dan musik monolog. Sebagai contoh, Pleidoi hibur. Dengan demikian, awal meriah. Meski begitu, malam penuh seni. Oleh karena itu, ikuti pembukaan. Berikutnya, cek Sanggar Rojolele.

3. Jadwal Hari Kedua: 6 September

Festival Mbok Sri Delanggu hari 2: Jagongan Tani “Membaca Masa Depan Padi Rojolele” (08.00-09.30 WIB), Workshop Wayang Botol (10.00-12.00 WIB), Olahan Pangan Lokal (13.00-15.00 WIB), Pembuatan Karak (16.00-17.30 WIB), Musik Buteng & Jam Kosong, Live Melukis, Parade Layangan (16.00-17.30 WIB), Fun Dining Sadono Set Rijsttafel (18.00-19.30 WIB), Karawitan Ngesti Rahayu, Musik Cuaca Hari Ini, Obat Bius, OM Kacau Balau, Seni Bertahan (19.30-23.00 WIB). Sementara itu, workshop dan musik. Selain itu, diskusi petani. Sebagai contoh, Rijsttafel unik. Dengan demikian, penuh kegiatan. Meski begitu, seni bertahan. Oleh karena itu, ikuti hari kedua. Berikutnya, cek Kemenparekraf.

4. Jadwal Hari Ketiga: 7 September

Festival Mbok Sri Delanggu hari 3: Kirab Budaya Mbok Sri, Upacara Wiwitan, Sakralisasi Pari, Gejog Lesung, Sendratari Boyong Mbok Sri Mulih (08.00-10.00 WIB), Heritage Trail Desa Kranggan (Living Museum Pandai Besi), Karawitan (13.00-15.00 WIB), Musik JamKosong, Tari Sanggar Sekar Langit (16.00-17.30 WIB), Jathilan (19.00-23.00 WIB). Sementara itu, kirab dan wiwitan. Selain itu, trail budaya. Sebagai contoh, Jathilan tutup. Dengan demikian, puncak festival. Meski begitu, sakral. Oleh karena itu, ikuti penutup. Berikutnya, cek Klaten Tourism.

5. Kolaborasi dan Pemberdayaan di Festival

Festival Mbok Sri Delanggu kolaborasi Rumah Dokumenter Klaten, sineas Barikly Farah (Layar Tancap), Nusanto Herlambang (Jagongan Tani), Maria Stephanie (Olahan Pangan). Sementara itu, Eksan: “Gotong royong manifestasi seni bertahan.” Selain itu, isu pertanian angkat. Sebagai contoh, pameran foto. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat. Meski begitu, petani rentan. Oleh karena itu, festival inspirasi. Berikutnya, pantau 2025.

Tantangan dan Solusi Festival Mbok Sri

Tantangan Festival Mbok Sri Delanggu adalah minim dukungan kebijakan. Sementara itu, gotong royong solusi. Selain itu, kolaborasi pihak. Sebagai contoh, workshop pemberdayaan. Dengan demikian, budaya tani lestari. Meski begitu, industrialisasi tantang. Oleh karena itu, edukasi kunci. Berikutnya, dukung lokal.

Kesimpulan

Festival Mbok Sri Delanggu 2025 edisi ke-8 angkat seni bertahan petani. Dengan jadwal 5-7 September, kirab, workshop, musik, festival ini pemberdayaan. Dengan demikian, isu pertanian suara. Meski rentan, gotong royong kuat. Mulai 5/9/2025, ikuti Festival Mbok Sri!

Share: Facebook Twitter Linkedin