Papandayan Jazz Festival 2025: Konsep Baru Budaya

evil-world.com – The Papandayan Jazz Festival (TPJF) 2025 kembali hadir dengan konsep baru yang memadukan musik jazz, budaya, dan gaya hidup di The Papandayan Hotel, Bandung. Suguhan Konsep Baru di The Papandayan Jazz Festival 2025 menyoroti delapan panggung, line-up musisi ternama, Pasar Jazz, dan program edukasi. Untuk itu, artikel ini membahas konsep festival, line-up artis, atraksi budaya, dampak festival, dan tips pengunjung.

Konsep Inovatif di Papandayan Jazz Festival 2025

TPJF 2025 mengusung tema “A Culture Resonance”, merangkai jazz dengan budaya, kuliner, dan komunitas. Selain itu, festival ini menghadirkan delapan panggung, naik dari enam pada edisi sebelumnya, tersebar di Suagi Grand Ballroom, Tropical Garden, Pool Deck, dan Pasar Jazz. Untuk itu, acara ini menampilkan genre lintas batas seperti pop, soul, funk, dan hip-hop. Meski begitu, fokus tetap pada jazz sebagai bahasa universal. Oleh karena itu, festival ini jadi perjumpaan budaya lintas generasi. Dengan demikian, Suguhan Konsep Baru di The Papandayan Jazz Festival 2025 menawarkan pengalaman lebih kaya.

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) akan memberikan penghargaan kepada The Papandayan sebagai satu-satunya hotel di Indonesia yang konsisten menggelar festival jazz selama 10 tahun berturut-turut (web:3).

Line-Up Musisi di Jazz Bandung 2025

Festival ini menampilkan artis papan atas seperti Afgan, HIVI!, Reality Club, Iwa K, dan Ziva Magnolya. Selain itu, maestro jazz seperti Barry Likumahuwa & The Rhythm Service feat. Trie Utami, Bandung Jazz Orchestra, Dwiki Dharmawan feat. Rimar Callista, dan The Sister (Dewi Lestari, Arina, Imelda Rosalin) tampil memukau. Untuk itu, penampilan internasional dari Kinematics (Jepang) menambah warna global. Meski begitu, musisi muda seperti Adiva Nadira mendapat kesempatan bersinar. Oleh karena itu, lebih dari 100 musisi memeriahkan dua hari festival. Dengan demikian, line-up ini menarik pecinta musik lintas genre.

Detik.com (web:5) mencatat penambahan panggung dan kehadiran musisi lintas genre sebagai daya tarik utama.

Atraksi Budaya di Papandayan Jazz Festival 2025

Pasar Jazz, bazar kreatif di area parkir timur, jadi sorotan dengan akses gratis untuk umum. Selain itu, puluhan tenant UMKM menawarkan kuliner, seni, dan kerajinan Bandung. Untuk itu, program seperti Tribute to Utha Likumahuwa dan TPJF Lifetime Achievement Award untuk mendiang Harie Roesli menghormati legenda musik Indonesia. Meski begitu, Beyond the Notes – Jazz Masterclass & Workshop membina musisi muda. Oleh karena itu, festival ini lebih dari sekadar konser. Dengan demikian, Suguhan Konsep Baru di The Papandayan Jazz Festival 2025 memperkuat nilai budaya.

Event Director Tyagita R. Hermawan menekankan Pasar Jazz sebagai ruang inklusif untuk komunitas (web:6).

Dampak Festival di Jazz Bandung 2025

TPJF 2025 diprediksi menarik ribuan pengunjung, mendongkrak pariwisata dan ekonomi Bandung. Selain itu, Pasar Jazz mendukung UMKM dengan potensi transaksi ratusan juta rupiah. Untuk itu, festival ini memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi musik, sejalan julukan “The Address of Jazz” dari Wali Kota Ridwan Kamil pada 2015 (web:13). Meski begitu, tantangan logistik seperti parkir perlu perhatian. Oleh karena itu, panitia bekerja sama dengan Pemkot Bandung untuk kelancaran. Dengan demikian, festival ini jadi ikon budaya global.

Kompas.com (web:6) memproyeksikan festival ini memperkaya pengalaman wisatawan dengan delapan panggung.

Tips Pengunjung di Papandayan Jazz Festival 2025

Beli tiket sejak dini via goers.co/tpjf2025, dengan harga Silver (Rp250.000, 7 panggung), Gold (Rp450.000, 8 panggung), atau Platinum (Rp750.000, 2 hari). Selain itu, gunakan transportasi umum seperti Trans Bandung untuk menghindari kemacetan. Untuk itu, bawa topi dan air minum untuk cuaca Oktober yang hangat. Meski begitu, hormati aturan festival dan nikmati Pasar Jazz tanpa tiket. Oleh karena itu, persiapan matang memastikan pengalaman maksimal. Dengan demikian, pengunjung bisa menikmati festival tanpa hambatan.

Kumparan.com (web:10) mencatat diskon tiket 20% untuk nasabah Bank BTN dan 25% untuk Bank Mandiri.

Latar Belakang dan Konteks

TPJF dimulai pada 2015, awalnya sebagai The Papandayan Jazz Bandung Festival, dan telah berkembang menjadi acara tahunan ikonik. Selain itu, inisiatif seperti TP Jazz International Online Competition sejak 2021 membina talenta muda (web:16). Untuk itu, pencapaian satu dekade menegaskan komitmen The Papandayan. Meski begitu, tantangan seperti persaingan festival lain perlu strategi inovatif. Oleh karena itu, tema “A Culture Resonance” menjawab kebutuhan audiens modern.

Tantangan dan Solusi

Tantangan utama adalah kepadatan pengunjung di area hotel. Selain itu, koordinasi delapan panggung memerlukan logistik cermat. Untuk itu, panitia menambah relawan dan fasilitas parkir. Meski begitu, cuaca hujan Oktober bisa mengganggu panggung outdoor. Oleh karena itu, tenda cadangan disiapkan untuk kenyamanan.

Kesimpulan

Suguhan Konsep Baru di The Papandayan Jazz Festival 2025 menghadirkan perayaan musik dan budaya pada 4-5 Oktober di Bandung. Dengan delapan panggung, line-up seperti Afgan dan Kinematics, serta Pasar Jazz, festival ini menawarkan pengalaman lintas generasi. Untuk itu, program edukasi dan penghargaan budaya memperkaya acara. Meski begitu, persiapan logistik dan tiket penting bagi pengunjung. Dengan demikian, TPJF 2025 jadi momen tak terlupakan. Catat tanggalnya dan saksikan resonansi budaya!

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.