evil-world.com – Beras numpuk Bulog turun mutu dengan stok 1,45 juta ton dan 29 ribu ton rusak, menurut Dirut Bulog per 6 Oktober 2025. Krisis distribusi ancam ketahanan pangan. Artikel ini ulas penyebab, dampak kerugian, respons pemerintah, distribusi, dan prospek, per 7 Oktober 2025, 10:00 WIB.
Penyebab Beras Numpuk Bulog Turun Mutu
Beras numpuk Bulog turun mutu karena distribusi macet. Selain itu, serapan petani 1,5 juta ton. Untuk itu, gudang penuh. Meski begitu, penyimpanan buruk. Oleh karena itu, 29 ribu ton rusak. Dengan demikian, manajemen perlu.
Dampak Kerugian 29 Ribu Ton Rusak
Beras numpuk Bulog turun mutu rugikan Rp 290 miliar. Selain itu, ketahanan pangan goyah. Untuk itu, beras impor naik 20%. Meski begitu, harga beras stabil. Oleh karena itu, distribusi terganggu. Dengan demikian, ekonomi petani tertekan.
Respons Pemerintah terhadap Krisis Bulog
Bulog target distribusi 1,2 juta ton. Selain itu, beras numpuk Bulog turun mutu dorong audit gudang. Untuk itu, Kementan koordinasi. Meski begitu, anggaran terbatas. Oleh karena itu, Perum Bulog restrukturisasi. Dengan demikian, efisiensi naik.
Tantangan Distribusi Beras Bulog
Beras numpuk Bulog turun mutu akibat logistik lambat. Selain itu, banjir hambat distribusi. Untuk itu, 30% stok di Jatim. Meski begitu, bantuan sosial terlambat. Oleh karena itu, teknologi logistik kunci. Dengan demikian, distribusi lancar.
Prospek Ketahanan Pangan 2025
Beras numpuk Bulog turun mutu picu reformasi gudang. Selain itu, impor turun 10%. Untuk itu, serapan petani naik. Meski begitu, cuaca tantang. Oleh karena itu, teknologi penyimpanan perlu. Dengan demikian, pangan aman.
Kesimpulan
Beras numpuk Bulog turun mutu dengan 1,45 juta ton stok, 29 ribu ton rusak. Penyebab distribusi macet. Selain itu, pemerintah audit. Untuk itu, prospek logistik cerah. Meski begitu, manajemen gudang perlu. Dengan demikian, ketahanan pangan terjaga.