Dua Lipa Pecat Manajer Gegara Boikot Rapper Pro-Palestina

evil-world.com – Dua Lipa, penyanyi pop asal Inggris, kembali menjadi sorotan karena memecat manajernya, David Levy, setelah terungkap bahwa ia menandatangani surat boikot terhadap grup rap pro-Palestina, Kneecap, untuk tampil di Festival Glastonbury 2025. Dua Lipa Pecat Manajer yang Boikot Rapper Pro-Palestina di Festival Musik mencerminkan komitmennya terhadap isu Palestina. Untuk itu, artikel ini membahas alasan pemecatan, latar belakang Kneecap, sikap pro-Palestina Dua Lipa, dampak keputusan ini, dan konteks global isu tersebut.

Alasan Pemecatan di Dua Lipa Pro-Palestina 2025

Dua Lipa memutus hubungan dengan David Levy, manajer dari agensi WME, setelah ia menandatangani surat yang mendesak penyelenggara Glastonbury, Michael Eavis, untuk melarang penampilan Kneecap. Selain itu, surat tersebut, yang bocor ke publik, menuduh Kneecap mendukung organisasi teroris seperti Hizbullah, merujuk aksi anggota Kneecap, Chara Mo, yang mengibarkan bendera Hizbullah pada 2024. Untuk itu, Dua Lipa, yang vokal mendukung Palestina, menilai sikap Levy bertentangan dengan prinsipnya. Meski begitu, ia tetap di WME dengan manajer baru. Oleh karena itu, keputusan ini menegaskan komitmennya. Dengan demikian, Dua Lipa Pecat Manajer yang Boikot Rapper Pro-Palestina di Festival Musik jadi berita besar.

Metro UK (web:0) melaporkan bahwa Dua Lipa memastikan Levy tidak lagi mengelola kariernya karena pandangan yang tak sejalan (web:0).

Latar Belakang Kneecap di Kontroversi Manajer Dua Lipa

Kneecap, trio rap asal Irlandia Utara, dikenal vokal mendukung Palestina, termasuk saat tampil di Glastonbury 2025 dan Coachella 2025. Selain itu, mereka menuai kritik setelah Chara Mo mengibarkan bendera Hizbullah, memicu kecaman dari Sharon Osbourne, yang menuduh mereka mempromosikan terorisme. Untuk itu, Kanada melarang Kneecap masuk pada September 2025, dengan Vince Gasparro, Sekretaris Parlemen, menyebut mereka mendukung Hizbullah dan Hamas. Meski begitu, Kneecap menyangkal tuduhan ini dan menggugat Gasparro. Oleh karena itu, kontroversi ini memperkuat posisi Dua Lipa untuk menolak boikot. Dengan demikian, Kneecap jadi simbol perlawanan dalam musik.

Al Jazeera (web:2) mencatat lebih dari 100 musisi mendukung penampilan Kneecap di Glastonbury setelah surat boikot Levy bocor (web:2).

Sikap Pro-Palestina Dua Lipa di Dua Lipa Pro-Palestina 2025

Dua Lipa konsisten menyuarakan dukungan untuk Palestina. Selain itu, ia mengecam “genosida Israel di Gaza” melalui Instagram (88 juta pengikut) pada Mei 2024 dan bergabung dalam demonstrasi di London menentang keterlibatan Inggris dalam konflik Gaza. Untuk itu, ia menolak sikap Levy, yang dianggapnya mendukung perang Israel, seperti dilansir Daily Mail (web:1). Meski begitu, dukungannya menuai kritik dari kelompok pro-Israel, tetapi ia tetap teguh. Oleh karena itu, pemecatan Levy menunjukkan prinsipnya di atas hubungan profesional. Dengan demikian, Dua Lipa menjadi figur vokal dalam isu kemanusiaan.

Postingan di X dari @Kahlissee (22 Sep 2025) memuji Dua Lipa sebagai “bintang” karena memecat Levy atas sikap anti-Palestina (post:1).

Dampak Keputusan di Kontroversi Manajer Dua Lipa

Pemecatan Levy memicu diskusi luas di media sosial dan industri musik. Selain itu, lebih dari 100 musisi menandatangani surat terbuka mendukung Kneecap, menentang upaya boikot, menurut Toddla T (web:17). Untuk itu, tindakan Dua Lipa menginspirasi artis lain untuk berani bersuara. Meski begitu, ia menghadapi risiko kritik dari pihak pro-Israel, yang bisa memengaruhi kariernya. Oleh karena itu, keputusan ini menunjukkan keberanian dalam mempertahankan nilai. Dengan demikian, Dua Lipa Pecat Manajer yang Boikot Rapper Pro-Palestina di Festival Musik memperkuat reputasinya sebagai aktivis.

VOI.id (web:5) menyebut tindakan Dua Lipa sebagai bentuk solidaritas nyata terhadap Palestina, di tengah konflik yang menewaskan 65.300 jiwa di Gaza.

Konteks Global di Dua Lipa Pro-Palestina 2025

Konflik Israel-Palestina, yang memanas sejak 7 Oktober 2023, menciptakan polarisasi di kalangan artis. Selain itu, banyak figur publik memilih diam karena takut kehilangan karier, tetapi Dua Lipa dan Kneecap menonjol karena keberaniannya. Untuk itu, aksi seperti boikot produk pro-Israel, seperti McDonald’s dan Starbucks, meningkat di Indonesia dan global, menurut detik.com (web:22). Meski begitu, tuduhan anti-Palestina terhadap Levy dan lainnya memperumit diskusi. Oleh karena itu, tindakan Dua Lipa mencerminkan tren artis yang vokal dalam isu kemanusiaan. Dengan demikian, isu ini tetap relevan di panggung global.

Mashable Indonesia (web:3) mencatat Dua Lipa sebagai salah satu artis pop besar yang aktif menyuarakan keadilan sosial.

Latar Belakang dan Konteks

Dua Lipa dikenal vokal dalam isu sosial sejak awal kariernya. Selain itu, ia pernah menandatangani petisi mengecam tindakan Israel di Gaza pada 2021. Untuk itu, keputusan memecat Levy selaras dengan sikapnya. Meski begitu, Kneecap menghadapi tantangan serupa, dengan larangan masuk Kanada dan pembatalan konser di beberapa negara. Oleh karena itu, dukungan Dua Lipa memperkuat narasi perlawanan melalui seni.

Tantangan dan Solusi

Tantangan utama adalah risiko polarisasi dan dampak karier bagi artis pro-Palestina. Selain itu, tekanan dari industri musik, seperti agensi besar seperti WME, bisa membatasi kebebasan berekspresi. Untuk itu, Dua Lipa perlu dukungan komunitas artis dan penggemar. Meski begitu, media sosial memperkuat suaranya, seperti terlihat dari 88 juta pengikutnya. Oleh karena itu, kolaborasi dengan musisi pro-Palestina lain bisa memperluas dampak.

Kesimpulan

Dua Lipa Pecat Manajer yang Boikot Rapper Pro-Palestina di Festival Musik menunjukkan komitmen Dua Lipa terhadap isu Palestina dengan memecat David Levy, yang menentang penampilan Kneecap di Glastonbury 2025. Selain itu, sikapnya menginspirasi artis lain untuk berani bersuara. Untuk itu, dukungan terhadap Kneecap dan kecaman terhadap genosida di Gaza memperkuat posisinya. Meski begitu, tantangan polarisasi tetap ada. Dengan demikian, Dua Lipa jadi teladan dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan. Pantau perkembangan kariernya di 2026!

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.